Minggu, 06 November 2011

That Love Not Mine

Entah angin apa yang membuatku seperti ini. Saat menatap matanya, melihat senyumnya, didekatnya, semua terasa lain. Terasa nyaman, pikirku. Sempat terpikir, kenapa kau tak datang lebih awal dihidupku? Kenapa kau tidak datang lebih awal untuk mengisi hari-hariku? Padahal kita begitu dekat, saking dekatnya sampai tanganku bisa memegang tanganmu meskipun hanya sebatas teman. Kenapa dulu, saat pertama jumpa, aku menjadi miliknya sehingga kau tidak ada kesempatan lebih mengenalku. Kenapa Tuhan mengirimkan cinta ini terlambat saat kau telah memilih yang lain. Cinta memang tidak harus memiliki, tapi cinta selalu ingin memiliki. Itu tidak munafik, semua orang bisa berkata cinta tidak harus memiliki tapi hati mereka perih karena menahan untuk bisa memiliki. Aku sudah lelah menahan itu semua, tapi Tuhan selalu menuntutku melakukannya.


Aku suka caramu membuatku tertawa meski baru kusadari itu, aku suka caramu bercanda meski baru kusadari itu, aku suka segala yang ada padamu meski itu juga baru kusadari sekarang. Dan akhirnya sekarang, aku hanya bisa memendam itu tanpa bisa mengungkapkan betapa sayangnya gadis sederhana ini padanya. Saat tau ternyata dia punya gadis dambaannya, langsung luntur senyumku, runtuh sudah harapanku, dan yang pasti perih rasanya untuk kesekian kalinya merasakan hal seperti ini. Tuhan, jika caraMu memberiku kebahagiaan seperti ini, apakah suatu saat aku mendapatkan kesedihan yang lebih dari ini? Aku tau kekuranganku, aku tau segalanya tentang diriku meskipun Engkau lebih tau, jadi Kau pasti tau bahwa aku sangat menyayanginya, apa itu salah sehingga Kau buat aku seperti ini? Maaf Tuhan jika aku selalu bertanya, tapi apakah harus seperti ini? Aku hanya ingin bahagia seperti gadis-gadis lain, yang menggenggam tangan kekasihnya saat berjalan dikegelapan, bersandar dipundak kekasihnya saat ia lelah, tersenyum saat kekasihnya memberi seikat bunga atau hanya sekedar menggombal. Aku ingin Tuhan. Apa permintaanku itu terlalu muluk bagi gadis sepertiku? Memang aku tidak cantik, tidak seperti gadis lain yang bisa membuat bangga siapa saja yang ada didekatnya. Tapi aku yakin Tuhan adil, dimana ada kekurangan pasti ada kelebihan. Dan aku percaya, kelebihanku adalah ketulusanku. Semoga semua ketulusanku ini membawa berkah tersendiri, meskipun dengan cara lain yang tidak aku inginkan. Dan semoga dia yang kusayang, bahagia dengan orang yang paling disayanginya, melebihi sayangku padanya. Karena aku ikhlas, melihat senyumnya yang bahagia dan selalu bisa menyejukkan hati ini  :')

0 coments:

Posting Komentar